FAKULTAS EKONOMI UNRIKA MENYONSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015

Fakultas Ekonomi dan Bisnis – UNRIKABERITA FAKULTAS EKONOMI UNRIKA MENYONSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
0 Comments

Oleh :

Ramon Zamora

Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan

 

Implemetasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan pada tahun 2015, dimana MEA akan menerapkan 12 sektor prioritas yang disebut free flow of skilled labor (arus bebas tenaga kerja terampil) untuk perawatan kesehatan (health care), turisme (tourism), jasa logistik (logistic services), e-ASEAN, jasa angkutan udara (air travel transport), produk berbasis agro (agrobased products), barang-barang elektronik (electronics), perikanan (fisheries), produk berbasis karet (rubber based products), tekstil dan pakaian (textiles and apparels), otomotif (automotive), dan produk berbasis kayu (wood based products), dimana tujuan yang ingin  MEA adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas.

Berkaca pada salah satu statement ASEAN Community bahwa “Masyarakat ASEAN 2015 adalah Warga ASEAN yang cukup sandang pangan, cukup lapangan pekerjaan, pengangguran kecil tingkat kemiskinan berkurang melalui upaya penanggulangan kemiskinan yang kongkrit.” Pemerintah Indonesia sampai dengan pada saat ini terus berusaha untuk mewujudkan masyarakat Indonesia itu sendiri makmur dan berkecukupan sebelum memasuki MEA kelak.

Dalam konteks globalisasi ekonomi, secara de facto kawasan Ekonomi ASEAN memiliki nilai strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Asia mengingat Asia memiliki luas wilayah terbesar dunia, yakni 30 % dari total daratan dunia ( sekitar 44 juta KM2), dan jumlah penduduk terbesar, yaitu 4 miliar.

Pada saat MEA diberlakukan akan lebih banyak tenaga kerja yang saling berkompetisi merebut lapangan kerja di antara negara ASEAN, terutama tenaga kerja lokal di negara itu sendiri.

Pembenahan kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Sebaliknya, tenaga kerja Indonesia juga memiliki peluang yang sangat besar untuk mengisi lapangan pekerjaan yang semakin terbuka, mengingat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 43 persen dari jumlah penduduk ASEAN dengan angkatan kerja kita mencapai 125,3 juta orang pada tahun 2014, bertambah sebanyak 5,2 juta orang dari tahun lalu.

Tentu bagi tenaga kerja yang memiliki kompetisi kerja tinggi, akan mempunyai kesempatan lebih luas dalam mendapatkan keuntungan ekonomi dengan adanya MEA. Kualitas SDM harus ditingkatkan baik secara informal, baik di dalam negeri maupun intra ASEAN untuk mencegah banjirnya tenaga kerja terampil dari luar. Pekerjaan ini tidaklah mudah karena harus memerlukan adanya Blue Print sistem pendidikan secara menyeluruh dan sertifikasi berbagai profesi.

Untuk menjawab tantangan tersebut Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan adalah merupakan salah satu fakultas dibawah naungan universitas Riau Kepulauan yang dituntut dan berkewajiban menghasilkan lulusan berkualitas yang dilengkapi dengan keterampilan profesional, keterampilan bahasa dan keterampilan antar budaya.

Sesuai dengan Visi, misi fakultas ekonomi yaitu : Menjadi Fakultas Ekonomi yang Kreatif dan Mandiri di bidang manajemen dan profesional  pada tahun 2025 di tingkat Nasional.

Untuk menjawab visi tersebut fakultas ekonomi Universitas Riau Kepulauan terus berbenah dalam hal mempersiapkan SDM yang berkualitas dan siap bersaing dengan cara: Mempertajam visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian Fakultas dengan mengacu pada pencapaian Universitas Riau Kepulauan; Perbaikan dan pembenahan Tata Pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan Institusi dan Unit Penjaminan Mutu di tingkat Fakultas; Perbaikan sistem rekruitmen dan seleksi calon mahasiswa baru dan efektivitasnya yang mencakup mutu prestasi dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya, equitas wilayah, kemampuan ekonomi dan gender sehingga lulusan yang dihasilkan kedepannya bisa benar-benar menjadi lulusan yang siap pakai dan berjiwa enterpreneur; disamping itu juga dilakukan pembenahan terhadap sumberdaya manusia khususnya tenaga dosen yaitu dengan cara : mengirimkan dosen untuk studi lanjut (strata 2 dan strata 2) dengan sumber pembiayaan baik melalui Universitas, Yayasan, Dikti, pemerintah daerah atau sumber lainnya, mengirimkan dosen untuk mengikuti berbagai seminar, lokakarya, dan penataran serta mendorong dosen mengikuti program kursus keahlian khusus guna untuk menunjang kompetensi dosen. Saat ini 70% Dosen Fakultas Ekonomi Unrika telah/sedang mengenyam pendidikan S3 (strata 3) baik dalam dan luar negeri dan untuk jabatan Fungsional Dosen, 100 % dosen telah memilki Jabatan Fungsional dan 45% dosen telah memilki sertifikasi pendidikan.

Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan Batam bersama dengan program studi (manajemen, Akuntansi dan program studi ekonomi pembangunan) juga terus merancang kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan dari pihak Stakeholder (kebutuhan dunia industri dan perkembangan teknologi), yang direalisasikan dengan mata kuliah yang menekankan pada bidang ekonomi sehingga mahasiswa dan lulusan benar-benar menguasai dan ahli pada bidang tersebut, perancangan kurilkulum disusun berdasarkan kompetensi yang diharapkan seorang sarjana ekonomi. Perncangan kurikulum ini melibatkan berbagai pihak seperti Dosen, mahasiwa, alumni dan stakeholder, sehingga kurikulum yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, fakultas ekonomi Universitas Riau Kepulauan juga mengembangkan keterampilan (soft Skill) mahasiswa dan lulusan melalui berbagai pelatihan dan kegiatan lainnya dengan kerja sama dengan institusi atau pihak lain maupun dengan pengembangan unit kegiatan mahasiswa.

Disamping pembenahan diatas fakultas ekonomi Universitas Riau Kepulauan Batam juga aktif mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta menghasilkan karya ilmiah yang bermutu dan terpublikasikan.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan fakultas ekonomi Unrika Batam tentunya merupakan syarat mutlak dalam rangka menghadapi implementasi MEA 2015. Era Globalisasi ekonomi menuntut peningkatan kemampuan daya saing yang kuat dalam teknologi, manajemen, sumber daya manusia serta upaya terus menerus dalam mengembangkan inovasi dan meciptakan efisiensi cost sehingga mampu berkompetisi dalam persiapan dunia tanpa batas (bordeless).

Joseph Stiglitz ( Making Globalization Work ), tak ada satu pun negara yang bisa menghindar diri dari globalisasi. Konsekuensinya, mau tidak mau setiap negara akan masuk dalam pusaran dinamika dunia, baik dinamika budaya, politik, keamanan, termasuk dalam pusaran ekonomi global.

Lulusan perguruan tinggi harus melengkapi dirinya dengan keterampilan dan kompetensi kerja yang siap pakai. SDM Indonesia yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing tinggi merupakan syarat wajib agar bisa bersaing secara sehat dengan tenaga kerja dari negara-negara lain,” kata Menakertrans ( Sumbar:2013).