Dosen Ekonomi Unrika: Pertumbuhan Mall, Beri Ruang Untuk UKM

Batam. Tribunnews.Com. Semakin tingginya pertumbuhan mal di Batam, mendapat tanggapan dari akademisi. Salah satunya dari Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan, Firdaus Hamta.

Ia menilai jika di suatu kota tingkat pertumbuhan ruko atau pusat perbelanjaan meningkat, itu merupakan indikasi yang menunjukkan ekonomi kota tersebut sedang tumbuh, khususnya di sektor usaha atau bisnis.

“Artinya bahwa dari aspek ini tentu berdampak positif dalam pergerakan ekonomi. Nah jika dikaitkan dgn pertumbuhan mall tentu ada positif dan negatifnya,” ucapnya, Senin (14/10).

Dari segi positifnya, Firdaus mengatakan hal itu akan berdampak pada meningkatnya perputaran ekonomi, tingkat konsumsi domestik khususnya pada masyarakat.

“Karena mal umumnya menawarkan aksesbilitas yang mudah dijangkau, pusat-pusat perbelanjaan yang menarik dan kenyamanan yang baik, dalam artian modern,” ucapnya.

Positif lainnya, Firdaus mengatakan banyaknya mall yang ada di Kota tentu mampu berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sedangkan dari sisi negatif, banyaknya jumlah mall di suatu kota tentu dikhawatirkan akan menggerus pasar-pasar tradisional.

“Tapi saya melihat hal ini belum terlalu berdampak di Batam, karena pasar tradisional di Batam relatif ramai di kunjungi terutama seperti pasar kaget atau malam karena daya saing harga relatif murah,” lanjutnya.

Firdaus menilai, kondisi yang terjadi di Batam saat ini adalah adanya persaingan antar mal atau rivalitas mall dengan usaha e-commerce yang menawarkan barang melalui online.

Ia juga menilai untuk di Batam, hal-hal yang perlu diperhatikan pemerintah diantaranya adalah tetap memberikan ruang bagi pelaku UKM.

Yang terpenting sebenarnya bagaimana pelaku usaha mall bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membuka ruang bagi pelaku UKM di Batam guna mengakses ataupun difasilitasi untuk berdagang di mall,” katanya.

Sebab, Firdaus mengatakan kondisi Batam sebagai salah satu destinasi tingkat kunjungan wisatawan asing tertinggi di Indonesia, sehingga Mall menjadi lokasi yang menjanjikan untuk dikunjungi.

“Maka disini juga pentingnya mall berperan memberdayakan produk lokal dari UKM untuk memperkenalkan atau meningkatkan konsumsi terhadap wisatawan asing,” ujarnya.

Melihat adanya celah persaingan usaha antar Mall di Batam, Firdaus menilai hal tersebut pasti terjadi. Sebab, munculnya mall-mall baru tentu akan berdampak pada penurunan pengunjung pada mall-mall terdahulu.

Firdaus menilai mall-mall yang awalnya kalah dalam persaingan kemudian berbenah diri dengan menawarkan konsep baru dan identitas sendiri.

Ia mencontohkan ada mall di Batam yanh identitasnya lebih sebagai pusat perdagangan hasil UKM, dan produk Indonesia ataupun elektronik serta jasa lainnya.

Hal lainnya, ada mall menawarkan barang barang mewah dan kuliner khas Indonesia serta luar negeri.

“Namun saya lihat di Batam mereka (mal-mal di Batam) seperti bersaing secara sehat dengan konsep masing-masing,” tuturnya. (tribunbatam.id/nabella hastin pinakesti)

 

Sumber : https://batam.tribunnews.com/2019/10/15/mal-diminta-tetap-beri-ruang-untuk-ukm?page=3